Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sumedang Rabu, (21/02/2024) menggelar rapat evaluasi Gerakan Infaq Dua Ribu Program Baznas Goes To School di Aula Tampomas Pusat Pemerintahan Sumedang.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Asisten Pemerintahan & Kesra Setda Sumedang, Kepala Kementerian Agama Sumedang, Kepala Seksi Datun Kejari Sumedang Kepala Dinas Pendidikan Sumedang dan Pimpinan Baznas Kabupaten Sumedang.
Ketua Baznas Kabupaten Sumedang H. Ayi Subhan Hafas dalam sambutannya mengatakan bahwa evaluasi merupakan langkah strategis agar implementasi pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam perencanaan.
Evaluasi ini diharapkan dapat mengidentifikasi data dan informasi terkait pencapaian juga mengidentifikasi kendala dan permasalahan yang ditemukan dalam pencapaian sasaran program serta dapat merumuskan rekomendasi untuk penyusunan dokumen perencanaan selanjutnya.
Hasil evaluasi selanjutnya akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu, evaluasi memiliki peran penting sebagai proses input perencanaan dalam siklus pengelolaan infaq ditingkat UPZ Sekolah, ucapnya.
Ayi menambahakan bahwa peserta yang hadir pada kegiatan ini merupakan para pengurus Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Sekolah yang sudah terbentuk beberapa bulan kebelakang dari tiap tingkatan SD/MI, SMP/MTs dan MA/SMA se-kabupaten sumedang, kegiatan ini diselenggarakan dua tahap, angkatan pertama diikuti oleh 500 peserta dan angkatan kedua akan diselengggrakan berikutnya kurang lebih 450 peserta. Tujuannya, dalam rangka mengevaluasi program inovasi Baznas, Gerakan Infak Dua Ribu Program Baznas Goes To School.
“Program Baznas Goes To School ke sekolah-sekolah untuk melakukan penghimpunan, bahkan penyaluran di lingkungan sekolah masing-masing. Dan, alhamdulillah dari mulai program digulirkan sudah terbentuk 999 UPZ Sekolah dan dana yang disebar ada sekitar 1,6 miliar.
Ini program berkelanjutan selama program itu memang dibutuhkan di sekolah. Silahkan kita laksanakan bersama-sama tetap komitmen, kita hanya menyiapkan perangkatnya saja.
Terkait uang yang dihimpun di sekolah infak dan sedekah itu termasuk penyalurannya 100% dikelola oleh UPZ sekolah masing-masing.
“Jadi ke Baznas itu sifatnya laporan tertulis yang akan dijadikan penilaian kinerja kami terkait dengan pengelolaan zakat Kabupaten Sumedang.
“Cara penyalurannya kita sudah ada juklak juknis memang Karena program Baznas Goes To School itu taglinenya dari kita untuk teman kita, itu sebagian besar diperuntukan untuk mengatasi permasalahan siswa-siswa.
Alhamdulillah respon dari para pengelola UPZ luar biasa positif terkait dengan program ini. Saya berharap ini bisa bertahan dan bisa meningkat sehingga kemanfaatannya lebih luas lagi, imbuhnya.
Terkait dengan program sajadah (sampah jadi sedekah), pihaknya bekerja sama dengan bank sampah. Artinya, mencoba juga memberikan ruang kepada siswa untuk melakukan kebaikan lain memanfaatkan barang bekas yang ada di rumahnya yang memang bisa dijual kita namakan programnya sajadah.
“Sajadah, jadi sedekah saya sudah bekerja sama dengan salah satu bank sampah di Sumedang. Nanti kita akan mengumpulkan sampah dari siswa di sekolah masing-masing kemudian diangkut oleh pengepul dan uangnya langsung dibayar ke sekolah bukan lagi ke Baznas untuk tambahan kegiatan Baznas Goes To School sekolah masing-masing.
Kami hanya memfasilitasi saja mungkin tempat sampahnya atau ruang supaya ketika sampah dikumpulkan sekolah tidak menjadi kumuh tetap menarik tetap indah kita siapkan tempat sampah dan lain sebagainya, pungkasnya.(*)