Setiap 12 Rabiul Awal, umat Islam di seluruh dunia memperingati Maulid Nabi Muhammad S.A.W. Tapi pertanyaannya: apakah Maulid cuma sekadar perayaan, atau ada makna lebih dalam yang bisa kita ambil, terutama buat generasi sekarang?
Rasulullah: Role Model Sepanjang Masa
Allah sudah menegaskan dalam Al-Qur’an:
“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu…”
(QS. Al-Ahzab: 21)
Artinya, kalau sekarang kita bingung cari panutan — entah di medsos, karier, atau kehidupan sehari-hari — sebenarnya kita udah punya “role model” ultimate: Rasulullah S.A.W.
Beliau pernah bilang:
“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.”
(HR. Ahmad)
Simple banget, tapi powerful. Intinya, agama bukan cuma soal ibadah ritual, tapi juga gimana akhlak kita ke orang lain.
Ulama Sepakat: Maulid Itu Ajang Cinta
Banyak ulama, kayak Imam As-Suyuthi dan Ibnu Hajar Al-Asqalani, menjelaskan bahwa memperingati Maulid Nabi itu baik, asal diisi dengan hal-hal positif. Jadi, bukan cuma seremonial, tapi momentum buat nunjukin cinta kita ke Rasulullah dengan cara yang relevan.
Gimana Cara Gen Z Meneladani Rasulullah?
-
Care sama sekitar → Rasulullah selalu mikirin orang lain dulu. Kita bisa mulai dari hal kecil: bantu teman, peduli lingkungan, atau ikut program sosial.
-
Spread positivity → Rasulullah itu sosok yang penuh kasih sayang. Di era medsos, jadilah penyebar energi positif, bukan toxic vibes.
-
Berbagi itu keren → Nabi ngajarin kalau tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. BAZNAS Sumedang jadi salah satu jalur buat kita berbagi lewat zakat, infak, dan sedekah.
Closing Thought
Maulid Nabi bukan sekadar tanggal merah atau seremonial. Buat kita, ini reminder kalau hidup nggak boleh “lost direction”. Kita udah punya GPS hidup paling akurat: akhlak Rasulullah. Tinggal mau atau nggak kita ikutin jalannya.
BAZNAS Kabupaten Sumedang
Yuk, berbagi dan peduli bareng, karena sekecil apa pun kebaikanmu, bisa jadi sebesar-besar keberkahan buat orang lain.
By Tim Z-Pedia BAZNAS Kab. Sumedang
